Mata Kuliah: | Statistik |
---|---|
SKS: | 2 |
Pertemuan: | 8 |
Dosen Pengampu: | Putri Pradita Nuramalia, M.Tr.ID |
Hipotesis Deskriptif
Hipotesis yang menyatakan tentang nilai suatu variabel mandiri dan tidak membuat perbandingan atau hubungan.
Hipotesis deskriptif adalah dugaan tentang nilai suatu variabel mandiri,tidak membuat perbandingan atau hubungan
Dalam penelitian hanya bertujuan untuk menjelaskan satu variabel saja atau lebih dikena dengan penelitian univariat.
Merupakan proses pengujian generalisasi hasil penelitian yg didasarkan pada 1 sampel
Kesimpulan yg akan dihasilkan adalah apakah hipotesis yg diuji dapat digeneralisasikan atau tidak. Bila Ho diterima berarti dapat digeneralisasikan
Menurut Sugiyono (2013), hipotesis deskriptif merupakan jawaban sementaraterhadap masalah deskriptif yang berkenaan dengan variabel mandiri baik satu variabel atau lebih.
Kesimpulannya pengertian hipotesis deskriptif merupakan suatu jawaban yang bersifat sementara pada suatu masalah deskriptif, yakni yang memiliki hubungan dengan suatu variabel tunggal atau mandiri.
Untuk membuktikan kebenaran suatu hipotesis deskriptif, seorang peneliti dapat dengan sengaja menciptkan suatu gejala, yakni melalui percobaan atau penelitian. Jika sebuah hipotesis telah teruji kebenarannya, maka hipotesis akan disebut teori.
Pengujian hipotesis deskriptif pada dasarnya merupakan proses pengujian generalisasi hasil penelitian yang didasarkan pada satu sampel.
Variabel bersifat mandiri, oleh karena itu hipotesis deskriptif tidak berbentuk perbandingan ataupun hubungan dua variabel atau lebih.
Contoh data yang akan diisi
Dua langkah utama
Mengisi Variabel View
- Buka program spss
- Aktifkan variable view (ada di kiri bawah)
- Pada tampilan variable view akan didapatkan Name, Type, Width, Decimals, Label, Values, Column Width, Alignment dan Measure
Mengisi Data View
- Setelah mengatur variable view
- Aktifkan data view
- Isi data sesuai yang telah diberikan
- Simpan file (file→save as→(nama file)enter
Variabel view
Name: Nama variabel.
Type: Jenis data (misalnya, Numeric, String).
Width: Lebar variabel (jumlah maksimum digit atau karakter).
Decimals: Jumlah desimal (hanya berlaku untuk variabel numerik).
Label: Label deskriptif untuk variabel.
Values: Nilai-nilai kategori (hanya berlaku untuk variabel kategoris).
T-test (Statistik Parametris)
Keterangan :
t = nilai yang diitung (disebut t hitung)
𝑋 ̅ = rata-rata x
μ = nilai yang dihipotesiskan
S = simpangan baku
n = jumlah anggota sampel
Langkah-langkah Pengujian Hipotesis Deskriptif
- Menghitung rata-rata data
- Menghitung simpangan baku
- Menghitung harga t hitung
- Melihat harga t tabel
- Menggambarkan kurva lonceng Meletakkan kedudukan t hitung dan t tabel dalam kurva yang telah dibua
- Membuat keputusan pengujian hipotesis
Arah Pengujian Hipotesis
Macam pengujian hipotesis deskriptif:
- Uji dua pihak (two tail test)
- Uji satu pihak (one tail test) Uji satu pihak ada dua : uji pihak kanan uji pihak kiri.
- Jenis uji mana yang digunakan tergantung pada bunyi hipotesis
Uji dua pihak (two tail test)
Uji dua pihak digunakan jika
Ho berbunyi: “… sama dengan …”
Ha berbunyi: “…tidak sama dengan …”
Kesimpulan: Ho diterima jika t hitung ≤ t tabel
Uji dua pihak atau two-tailed test adalah jenis uji hipotesis statistik yang digunakan untuk menguji perbedaan yang signifikan di kedua arah.
Dalam konteks ini, "dua pihak" mengacu pada dua ekstrem distribusi yang mungkin menunjukkan signifikansi statistik. Ini berbeda dengan uji satu pihak (one-tailed test), di mana hanya satu ekstrem distribusi yang diuji.
Pilih tingkat signifikansi yang diinginkan (misalnya, α = 0,05). Tingkat signifikansi menentukan seberapa rendah probabilitas Anda akan menganggap hasil yang Anda amati sebagai signifikan.
Uji t-test
- Buka dataset SPSS yang berisi data yang ingin Anda analisis.
- Pergi ke menu "Analyze" dan pilih "Compare Means", kemudian klik "Independent-Samples T Test" karena kita ingin membandingkan dua kelompok independen.
- Pada jendela "Independent-Samples T Test", pilih variabel yang akan dibandingkan (misalnya, variabel skor atau hasil pengukuran dari dua kelompok yang berbeda).
- Tentukan variabel yang akan digunakan untuk membagi kelompok (misalnya, kelompok terapi A dan terapi B).
- Klik tombol "Define Groups" untuk menentukan kelompok. Kemudian, tentukan nilai yang membedakan kedua kelompok (misalnya, nilai 1 untuk terapi A dan nilai 2 untuk terapi B).
- Pada jendela "Independent-Samples T Test", Anda dapat mengatur beberapa opsi tambahan seperti menghitung Confidence Intervals atau mengubah level signifikansi. Ini adalah langkah opsional sesuai dengan kebutuhan analisis Anda.
- Setelah mengatur semua parameter, klik "OK" untuk menjalankan analisis.
Test Binomial
Test Binomial digunakan untuk menguji hipotesis bila dalam popolasi terdiri atas dua kelompok kelas, datanya berbentuk nominal dan jumlah sampelnya kecil (kurang dari 25), sehingga Chi- Kuadrat tidak dapat digunakan..
Dua kelompok kelas itu misalnya kelas priadan wanita,senior dan yunior,dll. Jadi, Test Binomial digunakan untukmenguji hipotesis deskriptif bila datanya nominal berbentuk dua kategori atau dua klas.
Tes ini dikatakan sebagai test Binomial, karena distribusi data dalam populasi itu berbentuk binomial.
Distribusi binomial adalah distribusi yangterdiri dari 2 klas. Jadi, bila dalam satu populasi dengan jumlah N, terdapat 1kelas yang berkategori x, maka kategori yang lain adalah N-x.
Syarat dan Ketentuan Tes Binominal
Syarat
- Populasi terdiri 2 klas (misal: pria dan wanita)
- Data Nominal Jumlah sampel kecil (<25)
- Distribusi data Binomial (terdiri 2 kelas): kelas dengan kategori (x) dan kelas dengan ketegori (N-x)
- Bila harga P > α , Ho diterima
- P = proporsi kasus (lihat tabel)
- Α = taraf kesalahan ( 1% = 0,01)
Preview PPT