Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Respon Radiasi Sistemik
Respon Radiasi Sistemik
Respon radiasi sistemik merupakan respon yang ditunjukkan oleh sistem organ pada seluruh tubuh terhadap radiasi. Respon sistemik tergantung kepada organ-organ penyusun sistem tersebut.
Respon organ tergantung dari sensitifitas kompartemen jaringan (parenkim & stroma) yang merupakan jaringan. Tigkat keparahan, jenis respon da waktu munculnya efek;tergantung dosis radiasi.
Dosis Radiasi
Rendah : 0-100 Rad
Sedang : 100-1000 Rad
Tinggi : >1000 Rad
100 Rad = 1 Gray
Pemberian Dosis
Bila tidak ada catatan, berarti pemberian dosis tunggal.
Bila ada catatan berarti pemberian dosis total diberikan secara bertahap (dosis fraksi)
Respon radiasi sistemik biasanya dihubungkan dengan 3 spesialisasi yaitu:
- Radiodiagnostik
- Kedokteran Nuklir
- Radioterapi
Dosis rendah < 10 rad biasanya terjadi pada radiografi, fluoroscopy dan kedokteran nuklir.
Pada radioterapi dosis lebih besar,4000-6000 rad tapi diberikan secara fraksi sekitar 200 rad perharo selama 4-6 minggu.
Pengertian Respon
Respon sisteik atau organ terhadap radiasi dapat didefinisikan sebagai perubahan yang tampak atau dapat terdeteksi secara morfologik dan / atau fungsional yang merupakan hasil dari pemberian dosis radiasi didalam waktu pemberian dosis. Respon merupakan fungsi dari dosis dan waktu evaluasi pasca pemberian dosis.
Respon Morfologik Organ Terhadap Radiasi
Perubahan Segera (Early Change)
- Terjadi selama 6 bulan pasca radiasi
- Merupakan perubahan seluler (Division delay, reproductive failure, Interphase death)
- Terjadi pada kedua kompartemen (parenkim dan stroma)
- Dapat/tidak dapat pulih, tergantung jumlah dosis
Perubahan Lambat (Late Change)
- Terjadi pada lebih dari 6 bulan post radiasi
- Biasanya bersifat irreversibell (tidak dapat pulih), dan bersifat progresif
- Merupakan fungsi dari jenis pemulihan yang terjadi pada organ
Healing (Penyembuhan)
Regenerasi
Regenerasi terjadi dalam sebgaian atau keseluruhan dari perubahan segera akibat radiasi (early change). Biasanya dapat mengembalikan baik morfologi maupun fungsional organ pada keadaan sebelum penyinaran. Terjadi setelah penyinaran dengan dosis rendah, moderat bahkan dosis tinggi pada organ-organ yang sel-selnya aktif membelah atau data mempertahankan kemampuan pembelahannya sepert kuliat, usus halus, maupu bone marrow.
Repair
Pergantian sel-sel yang rusak dengan sel-sel yang berbeda type selnya. Pada keadaan lanjut, repair diakhiri dengan terbentuknya ‘scar’ yang disebut fibrosis. Biasanya tidak memberi kontribusi terhadap kemampuan organ untukmenjalankan fungsinya. Repair tidak dapat mengembalikan keadaan organ sama dengan keadaan sebelum terkena radiasi. Repair dapat terjadi pada organ yang radiosensitive maupun radioresistan. Type penyembuhan yang terjadi dan respon yang terjadi pada organ adalah fungsi dari dosis, jenis organ spesifik yang diradiasi , dan waktu evaluasi. Healing atau penyembuhan ini bukan kejadian mutlak, bila kerusakan bersifat masif dan ekstensif dapat menimbulkan kematian jaringan (nekrosis). Respon radiasi yang diberikan oleh organ sensitive akan menunjukkan perubahan yang lebih cepat daripada organ radioresisten, pada penyinaran dengan dosis yang sama.